Tenang, sahabat. Artikel ini tidak akan membahas masalah asmara ataupun hal-hal berbau merah jambu. Memang sih, kata-kata love cenderung berpihak kepada asmara. Namun, tidak semua love itu mengarah kesana. Sebagai contoh, seorang wanita mengatakan I love you kepada kucingnya. Bukan berarti ia ingin kasmaran dengan kucingnya kan? Atau, saat seorang ibu mengatakan I love you kepada anaknya, pastinya itu adalah cinta yang bukan asmara.
Nah, kali ini saya akan membahas seputar bagaimana agar audiens jatuh hati pada kalimat pertama yang disampaikan oleh speaker. Kalau di luar pembahasan public speaking ada love in first sight, di public speaking ada love at first words. Asik apa asik? Eits, tapi jangan dibayangkan bahwa audiens akan tergila-gila dengan speakernya lho ya? No! yang saya maksud disini adalah, speaker akan sangat mudah untuk meraih atensi dari audiens. Jika audiens udah 'nempel' pada saat sesi opening, maka selanjutnya akan lebih mudah untuk menghandle situasi.