Rabu, 11 Desember 2013

I love you, peoples!

Tenang, sahabat. Artikel ini tidak akan membahas masalah asmara ataupun hal-hal berbau merah jambu. Memang sih, kata-kata love cenderung berpihak kepada asmara. Namun, tidak semua love itu mengarah kesana. Sebagai contoh, seorang wanita mengatakan I love you kepada kucingnya. Bukan berarti ia ingin kasmaran dengan kucingnya kan? Atau, saat seorang ibu mengatakan I love you kepada anaknya, pastinya itu adalah cinta yang bukan asmara.

Nah, kali ini saya akan membahas seputar bagaimana agar audiens jatuh hati pada kalimat pertama yang disampaikan oleh speaker. Kalau di luar pembahasan public speaking ada love in first sight, di public speaking ada love at first words. Asik apa asik? Eits, tapi jangan dibayangkan bahwa audiens akan tergila-gila dengan speakernya lho ya? No! yang saya maksud disini adalah, speaker akan sangat mudah untuk meraih atensi dari audiens. Jika audiens udah 'nempel' pada saat sesi opening, maka selanjutnya akan lebih mudah untuk menghandle situasi.


Baik, selanjutnya, adakah diantara anda yang pernah ikut training? Lialu, saat pertama naik panggung, speaker anda bertanya bagaimana kabar anda? Atau, speaker membuka sesi dengan sebuah cerita? Yap, itulah strategi speaker untuk memperoleh perhatian dari anda. Kemudian, setelah speaker bertanya, pasti ia akan meng-guide anda untuk menjawab dengan kata-kata yang ia susun untuk anda. Contohnya, saat seorang speaker bertanya, "Bagaimana kabarnya hari ini?"

Lalu pasti anda menjawab dengan kata, "alhamdulillah", "baik" dan lain sebagainya. Kemudian, speaker mengatakan kepada anda, "Wah, luar biasa ya?! Tapi sayang, jawabannya kurang kompak. Nah, ikuti saya ya! Jika saya bertanya bagaimana kabarnya, anda jawab dengan "alhamdulillah, luar biasa, allahuakbar!"

Atau, bisa jadi speaker memberikan guide jawaban yang lain. Nah, ini adalah langkah untuk membuat audiens semakin terkondisi dan mematuhi perintah audiens. Energi dan penguasaan seorang speaker harus mantap, agar audiens semakin ter'ikat' dengan presentasi anda. Bagaimana cara membentuk energi dan performa yang hebat, dapat anda temukan dalam TRAINING HIPNOSIS TANPA SIHIR.

So, buat anda yang ingin menjadi public speaker yang dicintai oleh audiens, maka cintailah mereka terlebih dahulu. Bagaimana cara mencintai mereka? Mudah saja! libatkan mereka sejak awal hingga akhir sesi. Memberi pertanyaan dan bercerita, adalah jalan tol untuk meraih perhatian dari audiens. Jadi, mulai sekarang anda bisa menyiapkan berbagai pertanyaan atau cerita yang dapat menggugah emosi audiens. Love them, and they will love you too. Good Luck dan  Barakallooh!

Wassalamualaikum wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar